Wednesday, August 22, 2018

Perayaan Cheng Beng dan Bangka Cultural Wave Hadirkan Akulturasi Budaya

Ritual Cheng Beng alias ziarah pendam buat etnis Tionghoa membawa banyak karunia buat Bangka. Cafe, hotel sampai maskapai, semua panen raya. Semua turut kebagian pundi rupiah dari ritual yang diimbangi dengan penutupan Bangka Cultural Wave 2018 di Pantai Tongaci, Bangka itu.

Baca Juga : KM Lawit dan Jadwal KM Lawit

Waktu Cheng Beng berjalan, pusara-pusara Tiongkok di Sungailiat, Bangka, meriah dengan nyala lilin, dupa, sampai buah serta makanan yang diaturkan di makam beberapa pendulu. Terlihat juga beberapa orang bersihkan pendam serta mendekorasi nisan dengan bunga-bunga hidup.

Makam-makam di Pemakaman Sentosa, Pangkalpinang juga penuh. Beberapa lampion hiasi langit pemakaman. Ada pula pesta kembang api yang turut diselenggarakan.

Sore harinya, kemeriahan berlanjut ke Pantai Tongaci, Sungailiat. Semua berkunjung ke penutupan Bangka Cultural Wave 2018. Even yang masuk ke 100 Calendar of Even Kempar itu meriah dengan akulturasi budaya Tionghoa serta Melayu. Dari tari Melayu, Barongsai sampai Wushu, berpadu menjadi satu dalam balutan nuansa pantai yang lumayan oke.

Baca Juga : Jadwal Kapal KM Lawit dan KM Tatamailau

“Ini bukti Bangka masih tetap ada toleransi. Pekerjaan ini jadi bukti bila kita masih tetap solid. Mudah-mudahan Cheng Beng serta Bangka Cultural Wave 2018 membuat kita makin kuat,” papar Ketua Pelaksana CoE 2018 Esthy Reko Astuti dalam tayangan wartawan, Jumat (6/4).

"Ini mengagumkan. Perayaan Cheng Beng serta Bangka Cultural Wave membawa efek positif pada penambahan daya beli ticket pesawat. Garuda Indonesia alami kenaikan seputar 90 %. Bahkan juga beberapa tanggal arus balik telah sold out," jelas Brand Manager Garuda Indonesia di Bangka Belitung, Solpa Puji Harsagi, Jumat (6/4).

Baca Juga : Jadwal KM Tatamailau dengan Jadwal Kapal KM Tatamailau

Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan pujian pada kesuksesan ritual Ceng Beng yang dibalut Bangka Cultural Wave. “Di Bangka penduduk Melayu serta Tionghoa hidup berdampingan, serta Bangka Cultural Wave jadi salah satunya lambang perdamaiannya,” tutur Menpar.


No comments:

Post a Comment