Monday, August 27, 2018

Erick Thohir Jelaskan Fenomena Tiket Habis tapi Bangku Kosong

Ketua Panitia Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir memberikan keterangan masalah kejadian "ticket habis, tetapi bangku kosong" yang sering berlangsung di beberapa cabang berolahraga dalam pesta berolahraga Asia yang tengah berjalan. Ia menyampaikan, kejadian sama berlangsung juga di Olimpiade Beijing 2008 serta London 2012.

Bangku kosong itu, menurut Erick, adalah sisi dari bangku spesial yang ditata spesifik serta laku di tiap-tiap multievent. "Panitia diharuskan memberikan sarana bangku spesial pada beberapa pihak yang terkait langsung dengan atlet, kontingen, atau penyelenggaraan arena multievent. Hingga alokasi bangku spesial ini jadi satu standard kelaziman yang laku umum di tiap-tiap multievent," katanya.

Erick tuangkan penuturannya dalam info tercatat yang di kirim ke media. Tersebut cuplikan sedetailnya:
"Banyak yang menanyakan pada saya masalah ticket Asian Games 2018. Dari bermacam pertanyaan yang masuk, biasanya pesan yang ingin dikatakan sama, yaitu 'kenapa ticket habis sedang masih tetap ada kursi kosong didalam stadion?'

Baca Juga : KM Tilongkabila dan Harga Tiket KM Tilongkabila

Pertanyaan diatas umum disampaikan tiap-tiap acara arena multievent berlanagsung. Ini bukan pertanyaan yang baru disampaikan di Asian Games 2018, tetapi juga di Olimpiade Beijing 2008 serta London 2012. Jawaban atas pertanyaan sekitar masalah ticket di Beijing, London, serta Jakarta-Palembang juga sama. Melalui tulisan ini saya berharap dapat menuturkan pada penduduk.

Pertama kali mesti kita syukuri jika jumlahnya pertanyaan masalah ticket Asian Games 2018 mengisyaratkan ketertarikan besar penduduk kita. Ini pantas disyukuri karena kunci sukses satu multievent ialah ketertarikan pemirsa. Indonesia jelas mempunyai semua prasyarat masalah ketertarikan ini.

Rata-rata, laga berolahraga popular yang dipertandingkan di Asian Games 2018 seperti basket, sepak bola, serta bulu tangkis, angka penjualan tiketnya hampir tetap 100 %. Ini terpenting tiap-tiap team atau atlet Indonesia berlaga.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal KM Tilongkabila dan KM Bukit Siguntang

Ketertarikan pemirsa pada Asian Games 2018 dapat dibanding dengan arena sekelas Olimpiade. Hampir serupa seperti Asian Games 2018, Olimpiade Beijing mencatat prosentase rata-rata penjualan ticket sampai 96 %. Sedang Olimpiade London 2012 masih tetap jadi Olimpiade dengan ketertarikan pemirsa paling tinggi dengan angka prosentase penjualan ticket sebesar 97 %.

Dengan angka penjualan diatas 95 %, nyatanya masih ada bangku kosong di Beijing 2008, London 2012, ataupun Asian Games 2018. Walau ticket 100 % ludes, nyatanya waktu dilihat di monitor kaca masih tetap ada banyak pojok bangku stadion yang kosong.

Mungkin sebagian dari anda makin bertanya-tanya kenapa hal seperti ini dapat berlangsung? Perlu untuk diketahui bersama dengan jika pada umumnya bangku yang berada di stadion tempat berlangsungnya arena multievent terdiri pada dua type. Yang pertama ialah bangku umum yang di jual terbuka. Type ke-2 ialah bangku spesial yang tidak di jual.

Bangku yang di jual terbuka ini angkanya sangat banyak. Berikut yang sampai kini di jual pada penduduk serta cepat habis. Sedang bangku yang tidak di jual umumnya adalah bangku spesial untuk wartawan, atlet, perwakilan negara peserta, federasi berolahraga dunia, sampai perwakilan sponsor. Nah yang sering anda tonton ada banyak yang kosong ialah bangku type ke-2 ini.

Baca Juga : Harga Tiket KM Bukit Siguntang dengan Harga Tiket Kapal KM Bukit Siguntang

Tetapi bangku spesial itu bukannya kosong setiap waktu. Karena banyak dari perwakilan negara teman dekat yang baru hadir ke stadion pada pertengahan laga. Karena mereka mesti berkeliling-keliling ke beberapa venue untuk mengecheck atletnya di beberapa cabang.

Di lain sisi, bangku spesial ini ialah ketentuan yang laku di tiap-tiap multievent. Panitia diharuskan memberikan sarana bangku spesial pada beberapa pihak yang terkait langsung dengan atlet, kontingen, atau penyelenggaraan arena multievent. Hingga alokasi bangku spesial ini jadi satu standard kelaziman yang laku umum di tiap-tiap multievent.

Tetapi tidak selama-lamanya bangku yang kosong ini berkaitan dengan bangku spesial. Untuk argumen keamanan, tidak semua bangku di jual pada umum. Karena stadion masih membutuhkan beberapa ruangan kosong untuk gerakan petugas keamanan di tribun ataupun jalan evakuasi. Ini ialah standard operasi keamanan yang laku untuk kebutuhan darurat.

Lepas dari semuanya, kami semua di kepanitiaan Asian Games 2018 mengerti serta mengapresiasi ketertarikan besar penduduk untuk melihat atlet-atlet bertanding di Asian Games 2018. Ketertarikan besar ini pasti berisi tanggung jawab yang besar buat kami, panitia Asian Games 2018, untuk selalu tingkatkan kualitas service.

Menjadi satu bentuk service, kami sebagai panitia menyiapkan sarana tonton bareng di monitor raksasa yang terdapat di ruang Asian Fest yang ada di kompleks Gelanggang olahraga Bung Karno. Ini menjadi salah satunya wadah menyimpan besarnya ketertarikan. Karena kami sadar ketertarikan yang sejumlah beberapa puluh bahkan juga beberapa ratus ribu itu tidak sepadan dengan kemampuan bangku stadion, seperti Istana olahraga, yang cuma mampu menyimpan 7.166 orang."

No comments:

Post a Comment