Monday, September 10, 2018

Jokowi Didukung 3 Bos Media, Timses: Ada yang Iri

Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua Team Kampanye Nasional Jokowi – Maruf Amin, menuding ada yang iri pada team sukses kubunya karena ada beberapa bos mass media. "Jika itu bukan masukan. Jika itu agak iri," tutur Karding di kantor pusat TKN KIK, Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (10/8/2018).

Baca Juga : KA Malioboro Ekspres dan Harga Tiket KA Malioboro Ekspres

Karding menuturkan, partai-partai pengusung Jokowi – Maruf Amin tidak dapat melarang beberapa orang yang ingin masuk dalam team kampanye. Belakangan ini, Jokowi menginformasikan nama entrepreneur Erick Thohir menjadi Ketua TKN. Erick Thohir didapati pemilik saham di beberapa media elektronik, media massa, ataupun tv nasional.

Tidak hanya Erick Thohir, TKN Jokowi - Maruf Amin juga di dukung Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Hary Tanoe ialah pemilik media group MNC. Lalu ada Surya Paloh, pemilik Media grup. Walau Jokowi - Maruf Amin di dukung bos media, orang politik PKB ini mengklaim mereka yang berada di tim petahana akan bekerja dengan profesional.

Baca Juga : Jadwal KA Malioboro Ekspres dan KA Fajar Utama Yogya

"Saya duga pemilik media sudah mengetahui ketentuan semasing serta mereka orang dewasa. Mereka akan bekerja sesuai dengan ketentuan," kata Karding. Awal mulanya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan membuka nada masalah jumlahnya bos mass media yang ada di tim Jokowi – Maruf Amin.

"Tidak ada kebebasan wartawan, tiada demokrasi yang baik. Tidak ada demokrasi yang baik tiada wartawan yang juga bagus," tutur Hinca di tempat tinggal SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Minggu (9/9/2018). Hinca lalu mengimbau pada semua pemilik perusahaan media untuk bekerja profesional dalam memberi info pada penduduk.

Baca Juga : Harga Tiket KA Fajar Utama Yogya dengan Jadwal KA Fajar Utama Yogya

"Saya mengimbau pada semua media, Anda ialah panggung tempat semua orang politik menari. Biarkanlah pemilik panggung masih pemilik panggung, penari biarkanlah menari," katanya. "Janganlah pemilik panggung menari, yang menari punya panggung. Biarkanlah semua mainkan peranannya dengan baik," Hinca memberikan. [Dwi Bowo Rahardjo]

No comments:

Post a Comment