Monday, September 10, 2018

Fadli: Setya Novanto Minta Eni Sembunyikan Perannya di PLTU Riau

Setya Novanto, bekas Ketua DPR RI yang kekinian mendekam di bilik penjara, diklaim menjumpai eks anak buahnya, Eni Maulani Saragih, didalam rumah tahanan KPK supaya ingin sembunyikan peranannya dalam masalah suap project PLTU Riau-1.

Klaim itu diumbar Fadli Nasution, kuasa kukum bekas Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih yang jadi terduga masalah pendapat suap project PLTU Riau-1.

Baca Juga : KA Matarmaja dan Harga Tiket KA Matarmaja

"Pak SN (Setya Novanto) memohon Ibu Eni untuk tidak membuat info di BAP mengenai peranan Pak SN dalam project PLTU 1 Riau," kata Fadli, Senin (10/9/2018).

Fadli mengemukakan, Setya Novanto dalam project PLTU Riau-1 mempunyai peranan yang lumayan besar. Setnov disebutnya bekerja bersama dengan terduga project PLTU Riau-1 lainnya, yaitu Johannes B Kotjo, sebagai pemegang saham.

Baca Juga : Jadwal KA Matarmaja dan KA Majapahit

"Itu SN aktor utamanya berbarengan dengan Pak Kotjo," tutur Fadli.Awal mulanya, Eni mengutarakan didapati Setya Novanto karena dalam persidangan menyebutkan ada uang hasil suap project PLTU Riau-1 yang mengalir ke Partai Golkar.

"Saya telah berikan ke penyidik tentang pengucapan Pak Setya Novanto yang membuat saya kurang nyaman,” terangnya. Dalam masalah suap project PLTU Riau-1, KPK sudah mengambil keputusan serta lakukan penahanan pada tiga terduga yaitu Idrus Marham, Johannes B Kotjo, serta Eni Maulani Saragih.

Baca Juga : Harga Tiket KA Majapahit dengan Jadwal KA Majapahit

Idrus disangka sudah dijanjikan uang USD 1,5 juta oleh Johannes Budisutrisno Kotjo. Lalu, Idrus juga disangka turut menggerakkan percepatan proses penandatanganan project PLTU Riau 1 itu.

Sedang Eni disangka terima uang sebesar Rp 6,25 miliar dari Kotjo dengan setahap, dengan perincian Rp 4 miliar seputar November-Desember 2017; serta, Rp2,25 miliar pada Maret-Juni 2018. Uang itu berkaitan dengan project PLTU Riau-1.

No comments:

Post a Comment