Wednesday, September 25, 2019

Seringai Ajak 'Mengadili Persepsi'

Band cadas Seringai ikut mengatakan kegelisahan mereka pada keadaan terbaru Indonesia. Mereka juga memberi dukungan tindakan mahasiswa yang turun ke jalan pada 23 serta 24 September 2019.



Melalui account Instagram-nya, Seringai mengupload poster berisi 7 tuntutan mahasiswa yang turun ke jalan. Mereka tuliskan lirik 'Mengadili Persepsi' dalam photo selanjutnya.

Baca Juga : Volume Pondasi Rumah

"Mereka bermain Tuhan / Merasakan benar, menjajah logika/ Serta jika kita biarkan saja, anak kita selanjutnya / Individu, individu merdeka."

Ke-2 photo itu ditulisi dengan info yang berisikan pesan supaya mahasiswa yang turut tindakan waspada serta jangan pernah terdistraksi oleh suara yang coba tunggangi serta mengadu domba.

"Jangan terdistraksi dengan beberapa suara di luar sana yang coba mengadu domba kita," catat Seringai.

"Ini bukanlah masalah pemilihan presiden, bukan masalah pilihan politik kalian. Saat beberapa pemegang amanah suara kalian menyatu serta menyelewengkan kuasa mereka, waktunya rakyat menyatu, bernada & menantang," sambung mereka.

Artikel Terkait : Menghitung Volume Pondasi

Awalnya, penyanyi Seringai, Arian Arifin, menjelaskan dianya tidak sepakat dengan isi dari draf koreksi KUHP.

Baginya, ada banyak masalah memiliki masalah yang punya potensi jadi masalah karet serta bisa dipakai untuk menangkap siapapun.

Pasal-pasal yang ada pada RKUHP beresiko membungkam warga serta mencederai kebebasan memiliki pendapat.

Baca Juga: Menghitung Volume Pondasi

"RUU KUHP ngawur sich. Dari masalah penghinaan presiden yang dihidupkan kembali, kriminalisasi serta menghalangi mencegah HIV (melalui pendidikan sex), menghalangi kapasitas jurnalis, rawan masalah karet, serta yang lain," katanya pada detikHOT belakangan ini.

Tidak cuma musisi, Arian memandang masalah itu dapat menangkap semua kelompok. "Ya tidak cuma ke musisi tetapi siapa juga yang vokal," katanya.

No comments:

Post a Comment