Wednesday, September 25, 2019

Baku Tembak dengan Polisi Mesir

Enam anggota barisan Ikhwanul Muslimin meninggal dalam baku tembak dengan aparat polisi Mesir di tepian Kairo, ibu kota Mesir.

Dalam pernyataan singkat, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (25/9/2019), polisi terjebak baku tembak dengan barisan itu, yang didakwa "berencana rangkaian operasi intimidasi".



Kematian anggota Ikhwanul Muslimin ini dikatakan Kementerian Dalam Negeri mengejar beberapa aksi demonstrasi yang langka pada Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang berlangsung di beberapa kota pada Jumat (20/9) serta Sabtu (21/9). Media pemerintah menuding barisan itu memengaruhi beberapa pengunjuk rasa.

Baca Juga : Menghitung Pendapatan

Didapati jika sesudah kudeta militer pada tahun 2013 menjatuhkan presiden Mohamed Morsi, barisan Ikhwanul juga dilarang serta dikatakan jadi barisan intimidasi. Bagian yang pimpin kudeta militer itu, dilantik jadi presiden pada tahun 2014.

Operasi penangkapan bertaraf besar yang berlangsung semenjak itu sudah membuat beberapa ribu anggota Ikhwanul dipenjara. Otoritas Mesir sering lakukan penggerebekan serta pemusnahan afiliasi bersenjata dari barisan terlarang itu.

Bulan kemarin, pasukan keamanan Mesir tewaskan 17 tersangka militan berkaitan ledakan bom di Kairo yang tewaskan 20 orang.

Pasukan keamanan Mesir tewaskan 12 tersangka militan di Kairo, dalam operasi yang diadakan satu hari sesudah ledakan bom yang tentang satu bis wisata serta melukai minimal 12 orang. Beberapa tersangka militan yang meninggal diduga berencana serentetan serangan di Mesir.

Artikel Terkait : Pendapatan Per Kapita

Satu bom rakitan berisi paku serta serpihan logam meledak di dekat Museum Agung Mesir, persisnya di dekat satu bis wisata yang bawa 25 wisatawan asal Afrika Selatan. Bis itu bawa beberapa wisatawan dari lapangan terbang ke arah distrik sebagai tempat piramida terkenal Mesir.

Seperti dikutip Reuters, Senin (20/5/2019), Kementerian Dalam Negeri Mesir tidak menyebutkan selanjutnya apa militan yang meninggal ini berkaitan dengan ledakan bom pada Minggu (19/5) waktu ditempat.

Tetapi ditekankan oleh faksi kementerian jika pasukan keamanan membunuh beberapa tersangka militan dalam penggerebekan di persembunyian mereka antara distrik 6th of October (nama distrik di Giza) serta Al Shorouk.

Di daerah itu, disebut jika anggota barisan militan lokal, Hasm, sedang berencana rangkaian serangan untuk menyebabkan 'atmosfer kekacauan'.

Otoritas Mesir menuduh barisan Hasm -- yang ada tahun 2016 serta mengaku beberapa serangan -- jadi sayap barisan Ikhwanul Muslimin yang sudah dikatakan jadi barisan terlarang di Mesir. Dakwaan ini sudah dibantah oleh Ikhwanul Muslimin.

Baca Juga : Menghitung Pendapatan

Dikatakan faksi kementerian jika beberapa tersangka militan meninggal dalam baku tembak, tetapi tidak disebutkan selanjutnya jati diri mereka.

Kementerian Dalam Negeri menyebutkan jika beberapa persenjataan serta peledak diketemukan di tempat penggerebekan.

Hasil penyidikan Reuters pada April lalu merasakan jika pasukan keamanan Mesir sudah tembak mati beberapa ratus tersangka militan, dalam tindakan yang disebutkan Kementerian Dalam Negeri Mesir jadi baku tembak. Keluarga beberapa tersangka militan mengatakan jadi pembunuhan di luar hukum.

No comments:

Post a Comment