Wednesday, October 3, 2018

Dibayangi Sanksi Iran, Harga Minyak Terus Menguat

Harga minyak mentah Brent naik hampir 2 % di akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB (4/10), sesudah sudah sempat sampai level paling tinggi baru dalam empat tahun. Pasar masih tetap konsentrasi sangsi AS pada Iran yang laku 4 November yang akan datang.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember naik US$ 1,49 atau 1,8 %, jadi US$ 86,29 per barel, sesudah sampai US$ 86,74 paling tinggi semenjak 30 Oktober 2014. Sesaat minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, ditutup naik US$ 1,18 atau 1,6 % jadi US$ 76,41 per barel di New York Mercantile Exchange, sesudah menyentuh paling tinggi US$ 76,90.

Baca Juga : Bus Mtrans dan Harga Tiket Bus Mtrans

Pasar juga meremehkan penambahan mingguan paling besar cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan laporan kenaikan produksi Arab Saudi serta Rusia.

"Tidak ada permasalahan pada sekarang ini sampai 4 November," kata Direktur berjangka Mizuho, Bob Yawger, di New York, merujuk pada tanggal saat sangsi AS laku penuh. "Anda barusan mempunyai menambahkan paling besar (stock minyak mentah AS) tahun ini, serta pasar berlaga dengan benar."

Baca Juga : Jadwal Bus Mtrans dengan Bus Doa Ibu

Tubuh Info Daya AS (EIA) menyampaikan Rabu (3/10), persediaan minyak mentah AS melonjak delapan juta barel pada minggu lantas, 4x lipat harapan beberapa analis serta adalah kenaikan paling besar semenjak Maret 2017.

Pada awal session, minyak mentah melemah sebab Menteri Daya Saudi, Khalid al-Falih menyampaikan, Saudi sudah tingkatkan produksi jadi 10,7 juta barel /hari pada Oktober serta akan memompa semakin banyak lagi pada November. Rekor paling tinggi untuk produksi Saudi ialah 10,72 juta barel /hari pada November 2016.

Baca Juga : Harga Tiket Bus Doa Ibu dengan Jadwal Bus Doa Ibu

Rusia serta Arab Saudi sampai persetujuan pada September untuk tingkatkan produksi minyak untuk mendinginkan kenaikan harga. Akan tetapi, Iran menuduh Arab Saudi serta Rusia tidak mematuhi persetujuan OPEC mengenai pengurangan produksi dengan menghasilkan semakin banyak minyak mentah. Ke-2 negara dipandang itu tidak akan dapat membuahkan minyak yang cukuplah untuk menukar penurunan export Iran.

Organisasi Beberapa negara Pengekspor Minyak (OPEC) serta sekutunya sudah batasi supply semenjak 2017 untuk menangani keunggulan supply global. Mereka kurangi beberapa pemotongan pada Juni, dibawah desakan dari Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan harga harga.


No comments:

Post a Comment