Friday, August 23, 2019

Mahasiswa UI Bawa 2 Piala di Ajang Internasional

Kembali lagi mahasiswa Kampus Indonesia (UI) mengharumkan nama Indonesia di arena internasional. Ada seputar 30 mahasiswa UI jurusan Psikologi yang sukses bawa pulang 2 piala serta titel juara untuk Indonesia dalam bagian seni tari serta musik tradisionil.

Mencuplik web sah UI, Jumat (23/8/19), Team Tari Kencana Pradipa sukses mencatatkan prestasi di Italia dengan mendapatkan Juara Pertama di International Dance and Music Festival – “All Colours of Art”, Fiuggi, Italia dan mendapatkan titel juara paling tinggi, yakni juara umum atau Absolute Grand Prix di 15th Internasional Competition and Festival of Folklore – “Etoiles de Paris” di Prancis.



Pada pencapaian juara umum atau Absolute Grand Prix di 15th Internasional Competition and Festival of Folklore – “Etoiles de Paris” berjalan di Prancis pada 17 Juli 2019 kemarin. Acara itu diadakan di Theatre Le Poc, Salle de Spectacle. Team membawakan 3 dari 7 tarian yang telah disiapkan, yakni tari Padang Persembahan serta Silat Randai dan Ratoeh Jaroe dari Aceh.

Baca Juga : Menghitung Luas Bangunan

Ratoh Jaroe adalah tari kreasi yang datang dari Aceh. Tarian ini sendiri dimainkan penari wanita yang pergi dari faktor kebersamaan serta kepaduan.

Sedang pada arena International Dance and Music Festival – “All Colours of Art”, Fiuggi, Italia berjalan pada tanggal 27 Juli 2019 lalu dikerjakan di Piazza Spada serta Ballroom Ambasciatori Hotel. Kesempatan ini team membawakan 3 tarian yang lain, yakni tari Kuwarga Kersa dari Jawa Barat, Nandak si Samba dari Jakarta, serta tentu saja Ratoeh Jaroe dari Aceh. Tari Kuwarga Kersa serta Nandak si Samba adalah tarian kreasi yang dilandasi oleh tari topeng dari semasing daerahnya.

Hal itu tentu saja memperoleh suport dari beberapa faksi, terhitung dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris serta Roma. Team Misi Budaya Kencana Pradipa juga persembahkan 1 tarian, yakni tari Ratoeh Jaroe di KBRI Paris serta 3 tarian pada acara Pisahlah Sambut yang dikerjakan oleh faksi KBRI Roma untuk menghargai beberapa diplomat yang akan kembali pada Indonesia dan diplomat yang baru bekerja di KBRI Roma.

Artikel Terkait : Menghitung Luas Tanah

Bawa bekal waktu kuliah atau kerja dapat jadi satu diantara langkah hidup sehat, baik untuk kesehatan jasmani atau isi dompet. Tapi kadang makanan yang dibawa telah dingin waktu akan dikonsumsi.

Tujuh mahasiswa Fakultas Tehnik Kampus Indonesia (FTUI) angkatan 2014 sukses membuat suatu kotak makan yang bisa menghangatkan makanan. Kotak makan yang bernama Sunny Side Box ini manfaatkan tenaga surya, hingga didalamnya masih hangat.

Hal itu mungkin berlangsung sebab ada peltier pemanas dengan memakai sumber daya pilihan berbentuk panel surya. Inspirasi kotak makan ini hadir dari jumlahnya aduan akan pergantian cita rasa, aroma serta kualitas makanan yang jadikan bekal waktu pergi melakukan aktivitas.

Artikel Terkait : Menghitung Luas Rumah

Karena itu, ke-tujuh mahasiswa yang terdiri atas Arin Wulandari, Bagus Anugrah Ramadhan, Deby Rahma Tsabita, Girindra Chaska Wardana Nimpuno, Hajid Naufal Atthousi, Hanny Banowati Arimbi serta Indira Prianda membuat satu kotak bekal terobosan baru ini.

“Beberapa analisa memberikan jika konsumsi makanan yang telah dingin bisa memunculkan tanda-tanda keracunan makanan. Oleh karenanya, kami mengkreasikan Sunny Side Box dengan keinginan bisa jadi jalan keluar atas keresahan warga. Seperti yang kita ketahui, bawa bekal sudah jadi satu diantara budaya warga di Indonesia – bukan sekedar anak TK tetapi pelajar, mahasiswa sampai karyawan,” tutur Bagus Anugrah seperti diambil dari situs UI, Sabtu (27/7/2019).

Selanjutnya, Bagus memberikan tambahan ia akan lakukan analisa kelanjutan untuk meningkatkan Sunny Side Box baik itu dari bagian material, thermodinamika, nutrisi, serta eksperimen kelanjutan pada pengoperasian alat. Dengan pelajari aspek itu, tehnologi yang diterapkan pada Sunny Side Box semakin lebih maksimal.”

Baca Juga : Menghitung Luas

Sunny Side Box memakai baterei yang mempunyai dua pilihan langkah dalam memanen daya listrik, yakni memakai pengisi baterei berkabel dan panel surya yang bisa menghangatkan makanan sampai 6 jam sepanjang dinyalakan.

Daya listrik yang tersimpan akan diproses oleh Peltier jadi pemanas yang bersentuhan langsung dengan wadah logam untuk menghangatkan makanan.

Karena pengembangannya ini, Sunny Side Box sukses semarak penghargaan Medal Perak pada kelompok Lingkungan Hidup di arena International Science and Invention Fair 2019 yang berjalan pada 21-25 Juni 2019 di Denpasar, Bali.

No comments:

Post a Comment